Jumat, 02 Juli 2010

Mimika

Sebuah Kabupaten di daerah pantai selatan pulau Irian, Propinsi Papua, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan daerah lainnya yaitu sebelah utara Kabupaten Puncak Jaya dan Paniai, sebelah barat Kabupaten Fakfak, sebelah timur Kabupaten Merauke, sebelah selatan sendiri langsung berhadapan dengan laut arafuru.
Kabupaten Mimika terdiri dari 12 kecamatan yaitu : Mimika timur, Mimika timur tengah, Mimika timur jauh, Mimika barat, Mimika barat tengah, Mimika barat jauh, Mimika baru, Kuala kencana, Tembagapura, Agimuga, Jila, dan kecamatan Jita.

Penduduk asli Kabupaten ini terdiri dari 2 suku yaitu suku Amungme dan suku Kamoro, selain itu suku-suku yang masih berkerabatan dekat dengan kedua suku tersebut yaitu suku Dani, Damal, Mee, Nduga, dan suku Moni.
Kabupaten ini mempunyai topografi dataran tinggi dan rendah yang berdampingan.
Di kabupaten ini tepatnya di kecamatan Tembagapura, terdapat penambangan emas dan tembaga terbesar di dunia milik PT. Freeport Indonesia.

Hal inilah yang membantu pembangunan kabupaten ini dengan cepat dan membantu perekonomian penduduk kabupaten tersebut.

Nabire

Kabupaten Nabire adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Papua, terletak di punggung Pulau Irian dan Teluk Cenderawasih, Propinsi Papua, Indonesia.
Kabupaten Nabire terdiri dari 13 distrik, yaitu : makimi, nabire, napan, siriwo, teluk kimi, teluk umar, uwapa, wanggar, yaur, yaro, nabire barat, wapoga.
Kota yang terletak di sepanjang pesisir pantai utara Papua ini berpenduduk campuran antara penduduk pegunungan tengah Papua, dengan masyarakat pesisir pantai utara Papua, namun lebih dominan masyarakat pegunungan karena populasi mereka yang lebih dominan di Nabire.

Mata pencharian penduduk juga bervariasi antara berkebun, nelayan, wiraswasta, pegawai negeri, dan lain-lain.

Seperti halnya kota yang terletak di pesisir pantai, banyak tempat rekreasi di sekitar pantai yang dapat kita jumpai, dan juga keindahan pulau-pulau di sekitar Teluk Cenderawasih yang sangat indah dan kaya akan kekeyaan laut.

Jayapura

Jayapura merupakan ibukota Propinsi Papua, Propinsi paling timur negara Republik Indonesia. Kota ini merupakan kota yang indah yang di apit dengan beberapa pegunungan, termasuk gunung cyclop dan skyland, yang termasuk cukup tinggi di daerah tersebut.
Jayapura tebagi menjadi empat distrik, yaitu distrik Jayapura selatan, jayapura utara, Abepura, dan Muara tami. Kota Jayapura waktu jaman pemerintahan Belanda pernah bernama Holandia, juga pernah diganti menjadi Port Numbay. Belakangan ini warga Papua sangat mengharapkan Jayapura kembali mengganti namanya menjadi Holandia, peninggalan Belanda, karena banyak juga di temukan bangunan peninggalan Belanda hingga kini.
Di Jayapura juga terdapat jalan darat yang menghubungkan RI-PNG ( negara tetangga RI ) , waktu tempuhnya kurang lebih 1 jam dari Jayapura, kita sudah dapat sampai di Vanimo, salah kota di negara PNG. Dahulu banyak warga Indonesia di Papua yang dapat menyeberang ke PNG melalui jalan ini, namun sekarang sudah susah, karena penjagaan semakin ketat.

Jayapura juga merupakan kota yang menjadi pusat pemerintahan Propinsi Papua, dan juga menjadi kota tujuan pelajar dan mahasiswa dari daerah-daerah lain di Papua, karena terdapat beberapa SMU Unggulan dari Papua dan Universitas yang sudah diakui di Indonesia.

Enarotali

Enarotali terletak di kabupaten Paniai, serta merupakan pusat Kabupaten Paniai, dulu menjadi satu dengan Nabire ( sekarang kabupaten Nabire ) Propinsi Papua, paling timur dari negara Indonesia.
Enarotali di anggap sebagai satu-satunya kota tua yang di bangun Belanda di daerah pedalaman papua. Enarotali terletak diapit sejumlah bukit, dan di pinggir danau paniai. Foto di samping merupakan foto yang di ambil dari atas gunung Bobairo, terletak di ujung lapangan terbang Enarotali, dan di anggap sebagai gunung keramat oleh penduduk setempat.
Masyarakatnya terdiri atas sebagian besar penduduk asli pegunungan tengah Papua, sekarang setelah menjadi kabupaten banyak penduduk dari luar yang datang untuk berdomisili di sana.
Kehidupan ekonomi masyarakat sebagian besar bercocok tanam dan berkebun. Hanya sebagian kecil yang menjadi pegawai negeri.

Tingkat kesadaran penduduknya sendiri untuk kemajuan daerahnya masih sangat kecil, hal ini mungkin di sebabkan dikarenakan masalah pendidikan yang rendah, peranan pemerintah, dan juga segala aspek yang ikut mendukung kemajuan daerah ini. Enarotali berpenduduk kurang lebih 150.000 jiwa. Empat suku besar yang mendiami Enarotali adalah suku Mee, Moni, Wolani, dan suku Dani.
Pengembangan Enaro sendiri sekarang lebih mengarah ke daerah Madi, kurang lebih 12 km ke arah timur Enarotali, tempat yang datar dan luas, serta cocok untuk menjadi daerah perkantoran, industri, pertanian, dan lain-lain.
Enaro juga merupakan jembatan bagi daerah-daerah lain di sekitar pedalaman Papua, jembatan dalam hal hubungan transportasi, dalam sehari kurang lebih terdapat 3 atau 4 kali penerbangan entah dari Nabire-Enaro atau Enaro-Timika, dan juga jurusan Enaro ke daerah-daerah terpencil di sekitarnya.
Survei dari beberapa perusahaan swasta menunjukkan bahwa daerah sekitar Enarotali terdapat hasil sumber daya alam yang melimpah ruah, di antaranya emas dan intan. Namun pihak-pihak perusahaan tersebut belum mendapatkan izin dari masyarakat setempat untuk dapat membuka penambangan di daerah tersebut.
Semoga dalam waktu dekat daerah Kabupaten Paniai dan sekitarnya dapat mengalami kemajuan, serta mendapat perhatian dari pemerintah baik pusat maupun daerah.